Nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah bergerak stabil pada perdagangan hari ini, Rabu (30 Juli 2025), menjelang pengumuman data inflasi dari Amerika Serikat. Berdasarkan pantauan pasar valas antarbank, USD/IDR diperdagangkan di kisaran Rp16.370 hingga Rp16.430 sepanjang sesi perdagangan siang dan sore.
Stabilnya pergerakan dolar AS ini mencerminkan sikap wait and see para pelaku pasar global terhadap rilis data inflasi utama, yang dipandang sebagai indikator penting untuk menentukan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Pasar Menanti Petunjuk Suku Bunga
Investor saat ini tengah mencermati dengan seksama data inflasi Amerika Serikat yang dijadwalkan akan dirilis pada malam hari waktu Indonesia. Jika angka inflasi yang keluar lebih tinggi dari perkiraan, hal ini dapat memperkuat ekspektasi bahwa The Fed masih akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Sebaliknya, data yang lebih rendah bisa membuka ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter lebih cepat dari yang diperkirakan.
Sikap hati-hati ini membuat volatilitas kurs rupiah terhadap dolar tidak terlalu tajam hari ini. Rupiah sendiri sempat menguat tipis di awal sesi, namun kembali melemah tipis pada siang hari, sebelum akhirnya kembali stabil menjelang penutupan pasar spot.
Rupiah Ditopang Fundamental Domestik
Meski dolar AS menunjukkan ketahanan yang kuat terhadap mata uang utama lainnya seperti euro dan yen, posisi rupiah relatif tidak terlalu tertekan. Beberapa analis menilai bahwa stabilitas fiskal dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga menjadi penopang utama rupiah di tengah tekanan eksternal.
Sementara itu, arus dana asing ke pasar obligasi juga mulai menunjukkan tanda-tanda stabil setelah sempat keluar pada pekan lalu. Hal ini turut membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah lebih lanjut.
Pergerakan Hari Ini Dinilai Wajar
Analis valas menyebutkan bahwa pergerakan USD/IDR hari ini cukup wajar mengingat pasar global sedang menantikan data yang bisa menjadi katalis besar. "Saat ini semua perhatian tertuju pada inflasi AS. Tidak heran jika pasar terlihat bergerak dalam rentang terbatas. Dolar tidak menguat terlalu tajam, tapi juga belum kehilangan momentum," ujar seorang analis pasar dari Jakarta.
Mereka juga mencatat bahwa selama Bank Indonesia tetap menjaga stabilitas moneter dan menjaga cadangan devisa, fluktuasi nilai tukar masih bisa dikendalikan dengan cukup baik.
Kesimpulan:
Dolar AS berada dalam posisi bertahan kuat terhadap rupiah di kisaran Rp16.370–Rp16.430. Pasar masih menantikan arah yang lebih jelas dari rilis data inflasi AS, yang akan menjadi penentu utama arah kebijakan suku bunga The Fed. Sementara itu, rupiah tetap cukup stabil berkat dukungan fundamental domestik dan sikap bijak otoritas moneter nasional.